Ketika Nabi ibrahim as
masih anak-anak, dia dapat merasakan kesesatan kaummnya yang menyembah berhala.
Lalu Nabi ibrahim merenung dan berfikir, siapa kah Tuhan yang sebenarnya? Pada
suatu malam, nabi ibrahim as kagum akan bintang-bintang yang ada di langit. Ia
menganggap bahwa itu adalah Tuhan. Namun kemudian ia kecewa ternyata bulan lebih
besar dari pada bintang. Ia menganggap pula bahwa bulan adalah Tuhannya yang
sebenarnya. Namun ketika menjelang pagi Nabi ibrahim terkejut karena
bintang dan rembulan yang semalam diyakini sebagai Tuhan ternyata lenyap dari
pandangan. Nabi Ibrahim as pun kecewa lagi.
Lalu muncul pula
matahari yang bersinar lebih terang dan besar. Ia mengganggap bahwa matahari
itula Tuhannya. Sekali lagi Nabi Ibrahim as kecewa karena matahari juga hilang
karena malam tiba. Akhirnya nabi ibrahim as mengetahui bahwa ALlah adalah
satu-satunya Tuhan yang berhak disembah.