Senin, 16 November 2015

akan berbeda lagi jika ceritanya disyukuri


Ketika ketulusanmu sudah tidak dihargai lagi, bayarlah orang itu dengan keikhlasan. Dan setelahnya, pergilah tanpa pernah menengok lagi kebelakang, tanpa pernah mengingat-ingat lagi.
Dan yakinlah semua akan kembali.
-------------------
Jadi ingat seseorang. Paggil saja ia Sunny ia sangat mencintai suaminya, ketulusannya mungkin tak sebanding dengan apa yang telah suaminya berikan. Kesehariannya, ia dicuekin oleh sang suami. Setiap malam ia menangis, hatinya tak kuat. Suaminya seakan tak menganggapnya ada. Setiap malam sunny menulis keluh kesah perlakuan sang suami terhadapnya, ia tulis kemudian ketika ia tidur buku tersebut ia taruh dibawah bantal tidurnya. Hingga suatu hari ia merasa benar-benar tak ingin lagi mempertahankan rumah tangganya. Setiap pulang dari kantor suaminya langsung tidur bahkan masakan yang telah dimasak oleh sunny tak disentuh sedikitpun, begitu tiap hari. Suatu hari Sunny pulang kerumah orang tuanya, ia menangis, mengatakan semuanya kepada sang Bunda. 

Ketika pulang dari kantor, sang suami heran, kemana sunny? Hingga larut malam sang suami masih belum tidur, sambil membolak-balik kerjaannya iamemandang kosong tempat tidur. Larit malam sudah, suami sunny tak tahan dengan rasa kantuknya. Ketika akan tidur dan menata bantalnya, Dani (suami Sunny) menemukan buku diari Sunny dibawah bantal tempat tidunrnya. Rupanya sunny sengaja manaruhnya disana karena serasa ia tak ingin kembali dan hanya itu yang dapat ia tinggalkan. Isi buku tersebut dibaca oleh Dani, semua keluh kesah atas perlakuannya selama ini. Semua harapan yang Sunny inginkan atas suaminya.
“YaAllah aku menginginkan keluarga yang sakinah, mawaddah warahmah, maka aku tak ingin jikalau suamiku tak menghiraukan aku. Aku ingin perhatian atas suamiku. Semua yang kulakukan tulus karena aku mencintainya dan mencintai-Mu. Apapun itu semua telah kulakukan untuknya, aku bahkan mematuhi semuanya.”
Dani memang cowok yang cuek, ia tak menghiraukan Sunny selama ini bukan karena ia selingkuh atau sebagainya, namun memang itulah sifatnya. Sebagai seorang istri Sunny hanya berharap kasihnya.
Setelah membaca seluruh isi buku Sunny, perlahan Dani menangis, mengingat apa yang telah ia laukakan selama ini terhadap istri yang sesungguhnya ia cintai. Keesokan harinya Dani menjemput sang istri dirumah mertuanya. Meminta maaf atas segala apa yang telah ia lakukan, ketidakpeduliannya terhadap sang istri, sifatnya yang cuek. Dani benar-benar menyesalinya. Kala itu rumah Sunny seakan hujan air mata semuanya menangis, menangis bukan karena sedih, menangis akan haru kehidupan yang selama ini mereka jalani. Ketulusan Sunny selama ini tak berujung sia-sia.   

                                                                                    L.L

Tidak ada komentar:

Posting Komentar