Ketika
ketulusanmu sudah tidak dihargai lagi, bayarlah orang itu dengan keikhlasan.
Dan setelahnya, pergilah tanpa pernah menengok lagi kebelakang, tanpa pernah
mengingat-ingat lagi.
Dan
yakinlah semua akan kembali.
-------------------
Jadi ingat seseorang.
Paggil saja ia Sunny ia sangat mencintai suaminya, ketulusannya mungkin tak
sebanding dengan apa yang telah suaminya berikan. Kesehariannya, ia dicuekin
oleh sang suami. Setiap malam ia menangis, hatinya tak kuat. Suaminya seakan
tak menganggapnya ada. Setiap malam sunny menulis keluh kesah perlakuan sang
suami terhadapnya, ia tulis kemudian ketika ia tidur buku tersebut ia taruh
dibawah bantal tidurnya. Hingga suatu hari ia merasa benar-benar tak ingin lagi
mempertahankan rumah tangganya. Setiap pulang dari kantor suaminya langsung
tidur bahkan masakan yang telah dimasak oleh sunny tak disentuh sedikitpun,
begitu tiap hari. Suatu hari Sunny pulang kerumah orang tuanya, ia menangis,
mengatakan semuanya kepada sang Bunda.
Ketika
pulang dari kantor, sang suami heran, kemana sunny? Hingga larut malam sang
suami masih belum tidur, sambil membolak-balik kerjaannya iamemandang kosong
tempat tidur. Larit malam sudah, suami sunny tak tahan dengan rasa kantuknya.
Ketika akan tidur dan menata bantalnya, Dani (suami Sunny) menemukan buku diari
Sunny dibawah bantal tempat tidunrnya. Rupanya sunny sengaja manaruhnya disana
karena serasa ia tak ingin kembali dan hanya itu yang dapat ia tinggalkan. Isi
buku tersebut dibaca oleh Dani, semua keluh kesah atas perlakuannya selama ini.
Semua harapan yang Sunny inginkan atas suaminya.
“YaAllah aku menginginkan keluarga yang sakinah,
mawaddah warahmah, maka aku tak ingin jikalau suamiku tak menghiraukan aku. Aku
ingin perhatian atas suamiku. Semua yang kulakukan tulus karena aku
mencintainya dan mencintai-Mu. Apapun itu semua telah kulakukan untuknya, aku
bahkan mematuhi semuanya.”
Dani memang
cowok yang cuek, ia tak menghiraukan Sunny selama ini bukan karena ia selingkuh
atau sebagainya, namun memang itulah sifatnya. Sebagai seorang istri Sunny
hanya berharap kasihnya.
Setelah
membaca seluruh isi buku Sunny, perlahan Dani menangis, mengingat apa yang
telah ia laukakan selama ini terhadap istri yang sesungguhnya ia cintai.
Keesokan harinya Dani menjemput sang istri dirumah mertuanya. Meminta maaf atas
segala apa yang telah ia lakukan, ketidakpeduliannya terhadap sang istri,
sifatnya yang cuek. Dani benar-benar menyesalinya. Kala itu rumah Sunny seakan
hujan air mata semuanya menangis, menangis bukan karena sedih, menangis akan
haru kehidupan yang selama ini mereka jalani. Ketulusan Sunny selama ini tak
berujung sia-sia.
L.L
Tidak ada komentar:
Posting Komentar